Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Hadis Dhaif Seputar Rajab
Sumber: https://geotrekindonesia.files.wordpress.com/2013/06/cibuni-7.jpg
Hidrotermal berkaitan dengan air panas yang biasa dipakai dalam pembentukan logam melalui pemanasan (dengan cairan panas yang naik dari magma yang mendingin). mineral yang terbentuk di lingkungan hidrotermal adalah hasil presipitasi dari larutan air panas. Pada pelepasan material lama dan pengendapan material baru menjadi ciri aktivitas hidrotermal, serta banyak mineral pembentuk proses yang melibatkan solusi, termasuk pelapukan dan diagenesa.
Hidrotermal merupakan suatu proses pembentukan mineral yang terjadi disekitar sumber dari panas bumi didalam kulit bumi yang terjadi akibat adanya injeksi dari magma terhadap air dengan kata lain terjadi pelarutan oleh magma sisa yang bercampur dengan air tanah sehingga mengalami pengkristalan.
Ada beberapa situasi geologi yang dinamis di mana air “dingin” menjadi panas. Air di atas sekitar 50oC dianggap sebagai cairan hidrotermal. Dalam beberapa situasi, pemanasan dilakukan pada suhu di atas titik kritis H2O (374oC untuk H2O murni). Karakteristik air yang berubah sama saat itu, jadi suhu tinggi H2O lebih tepat disebut sebagai fase air. Air terjebak dalam ruang pori akumulasi sedimen dan dalam mineral hidrat dan bantalan-hidroksil dari akumulasi sedimen dipanaskan selama penimbunan di cekungan sedimen.
Salah satu petunjuk datang dari mata air panas dan cairan fumarole. Di sejumlah tempat fluida ini hadir mengendapkan sejumlah kecil mineral bijih logam. Dan kesimpulannya sangat rasional bahwa mineral bijih tersebut sama dengan lepisn endapan yang ada dibawah permukaan bumi. Pada mata air panas mineral bijih diendapkan dari suati larutan, pada fumarrole ia mengkristal bersamaan denga keluarnya gas. Bukti – bukti kuat menunjukan bahwa mineral bijih diendapkan dari cairan atau larutan superkritikal lebih banyal dari[ada gas. Khususnya untuk meyakinkan observasi bahwa di banyak tempat endapan, mineral telah tergantikan oleh mineral karbonat atau mineral silica. Mengartikan bahwa karbinat dan silica telah tergerakan oleh larutan pembentuk bijih, dan pembawaan mineral oleh gas telihat sukar. Pada endapan dimana asosiasi mineral mengindikasikan temperature yang rendah dari suatu formasi. Transport logam dan pemilihan kelompok mineral dalam gas sangat tidak mungkin sekali.
Mineral hidrotermal
● Proses Hidrotermal
1. Dihasilkan oleh presipitasi larutan air panas (hidrothermal).
2. Larutan hidrotermal bisa berupa air magmatik, air meteorik atau air magmatik bercampur dengan air meteorik.
3. Misalnya: kalsit terbentuk melalui 2 tahap secara berulang-ulang: (1) pelarutan Ca2+ dan CO32- ke dalam larutan, (2) presipitasi (kristalisasi) kalsit (CaCO3) dari larutan.
Lingkungan aktivitas hidrotermal
Dapat dikelompokkan berdasarkan proses pembentukan kumpulan mineralnya: (1) fumarol, (2) mataair panas, (3) ekshalasi bawah air, (4) bawah permukaan dangkal, (5) volkanik endomagmatik, dan (6) subvolkanik.
(1) Lingkungan fumarol: mineral terbentuk oleh proses: (a) sublimasi dari pendingan gas volkanik, (b) sublimasi dari pendinginan gas volkanik yang bercampur dengan udara, dan (c) pada permukaan batuan volkanik.
(2) Lingkungan mataair panas banyak dijumpai didekat gunungapi aktif atau geotermal. Contoh mineralnya: sinabar, emas, silika, belerang (solfatara), dll.
(3) Lingkungan ekshalatif bawah air, terjadi dibawah laut (submarine exhalative), misalnya white smokers menghasilkan mineral kalsium sulfat dan silika koloid; sedangkan black smokers mengandung mineral sulfida yang kalau ekonomis menjadi endapan VMS.
(4) Lingkungan bawah permukaan dangkal, dikenal dalam geologi ekonomi sebagai lingkungan epitermal. Lingkungan ini menghasilkan endapan-endapan yang ekonomis, seperti emas, perak, seng, dan timbal.
(5) Lingkungan volkanik endomagmatik adalah lingkungan hidrotermal vesicles, vesicular cavities, amygdules. Lingkungan ini banyak menghasil mineral zeolit, tembaga murni, ametis.
- Hydrolisis (keterlibatan H+)
- Hydration-dehydration (lepasnya molekul air dari fluid ke mineral dan sebaliknya)
- Alkali dan alkali tanah metasomatism (substitusi kation)
- Decarbonation (pembebasan CO2)
- Silicification (penambahan SiO2)
- Silication (penggantian oleh silikiat)
- Oksidasi dan reduksi
6) Skarn tersusun oleh mineral kalk-silikat (Ca-garnet, klinopiroksen, tremolit).
Referensi:
Warmada, I Wayan, 2014. Kristalografi dan Mineral. Yogyakarta, Lab Bahan Galian, Jurusan Teknik Geologi FT-UGM.
Abdullah, Muhammad, dkk. 2011. Minerals of Hydrothermal and Fumarolic Systems. Yogyakarta; Program Studi Geofisika FMIPA UGM.
Menghadiahkan pahala sedekah untuk mayit termasuk praktik yang dibolehkan dan pahalanya bisa sampai kepada mayit. Di antara dalil tegas dalam masalah ini adalah hadis dari Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwa ada seorang lelaki yang berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Hadis di atas bukan dalil bolehnya tahlilan
Mereka akan menjawab: Tidak harus…!
Dalil tegas yang mengharamkan peringatan kematian
Tahlilan menurut Madzhab Syafi’i
Allahu a’lam
Batu permata banyak dicari orang dengan tujuan yang beda-beda, pada umunya batu permata digunakan sebagai perhiasan, tetapi selain itu batu permata atau batu mulia juga digunakan untuk diambil tuahnya atau khasiatnya, karena ada sebagian batu permata yang dianggapa oleh masyarakat mempunyai kemampuan tertentu, terlepas dari itu semua, batu permata memiliki kenampakkan yang indah, dan bahkan beberapa batu permata termasuk barang yang langkah.
Gambar 1. Aneka Macam Batu Permata Sumber: http://akikindo.blogspot.com/2014/06/mengenal-mineral-batu-mulia-permata.html |
Batu permata merupakan sebuah mineral, batu yang dibentuk dari hasil proses geologi yang digunakan sebagai hiasan, mempunyai harga jual tinggi, dan diminati oleh para kolektor. Batu permata harus memiliki kriteria sebagai berikut : Kelimpahannya sedikit (unsur jarang), memiliki kenampakan yang indah, keras, dan resisten terhadap korosi. Batu permata harus dipoles sebelum dijadikan perhiasan. Cabang dari mineralogy yang secara khusus mempelajari tentang batu permata disebut gemology. Batu permata sering disebut juga dengan batu mulia atau gemstone.
Proses pembentukan gemstone dialam terjadi dalam tiga proses yaitu penguapan dari larutan, penyubliman gas, dan kristalisasi.
1.) Penguapan merupakan proses perubahan cairan menjadi padatan ketika temperature bertambah. Adapun jenis-jenis larutan yang dapat menguap dan membentuk mineral antara lain air permukaan, air tanah, dan larutan hidrotermal.
2.) Penyubliman gas (Sublimasi) adalah proses perubahan dari gas menjadi padatan ketika temperature berkurang. Proses ini terjadi ketika gas-gas volkanik keluar ke permukaan bumi atau gas-gas dari larutan terpisah di bawah permukaan bumi.
3.) Kristalisasi adalah perubahan bentuk dari cairan menjadi padatan saat temperature menurun. Kristalisasi terjadi pada aliran lava di permukaan yang membentuk mineral vulkanik atau pada magma di bawah permukaan yang membentuk mineral plutonik.
Ada beberapa jenis batu permata yang sangat terkenal yaitu Berlian (Intan), Safir, Zamrud (Emerald), Opal, dan Amethyst. Berikut ini deskripsi singkat batuan tersebut:
Berlian (C)
Gambar 2. Batu Berlian. Sumber : http://www.minerals.net/gemstone/diamond_gemstone.aspx |
Warna : Bening , jingga , merah muda , hijau , hitam.
Cerat : Putih
Kilap : Kilap Intan
Belahan : Sempurna
Pecahan : Choncoidal
Kekerasan : 10 Skala Mohs
Derajat Transparansi : Transparan
Berat jenis : 3,5 gr/cm3
Sistem Kristal : Isometrik
Genesa :
Intan terbentuk pada pembentukan batuan beku ultrabasa, yaitu porfiri-olivin, atau porfiri kaya flogopit. Batuan ini dikenal sebagai kimberlit. Dapat dijumpai dalam deposit alluvial , baik di sungai-sungai maupun di pantai.
Kegunaan :
Sebagai alat pemotong kaca dalam industri , dipasang pada mata bor untuk eksplorasi, dan untuk perhiasan sebagai batu permata.
Safir (Al2O3)
Gambar 3. Safir Sumber : http://www.minerals.net/gemstone/sapphire_gemstone.aspx#sthash.SKoyThgw.dpuf |
Warna : Biru, Hijau , Putih, Oren, Coklat, Abu-abu, Putih, dan Colorless.
Cerat : Biru, Putih
Kilap : Kaca sampai Intan
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Choncoidal
Kekerasan : 9 Skala Mohs
Derajat Transparansi : Transparan ke Translusen
Berat jenis : 3.9 – 4.1 gr/cm3
Sistem Kristal : Hexagonal
Genesa :
Safir termasuk dalam kelompok korondum, safir banyak ditemukan di Sri Lanka, Burma (Myanmar), Thailand, Cambodia, Madagaskar, Tanzania, Montana (USA), Kashmir (India)
Kegunaan :
Safir digunakan untuk perhiasan sebagai batu permata, selain itu juga sebagai batu koleksi. Beberapa jenis Safir yang terkenal di dunia adalah Star of India, Logan Sapphire, dan Midnight Star.
Emerald (Be3Al2SiO6)
Gambar 4. Batu Zamrud (Emerald) Sumber : http://www.minerals.net/gemstone/emerald_gemstone.aspx#sthash.0Dt8Ng5q.dpuf |
Emerald atau sering disebut juga dengan Zamrud yaitu Batu mulia yang berwarna hijau sampai hijau tua yang mengandung beryllium, dimana cahaya hijaunya disebabkan adanya kromium. Sementara, kandungan vanadium dan besi menyebabakan zamrud mempunyai warna beragam. Berikut ini deskripsi mineral tersebut:
Warna : Hijau Hiaju Tua
Cerat : Hijau
Kilap : Kaca
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Choncoidal
Kekerasan : 7.5 – 8 Skala Mohs
Derajat Transparansi : Transparan ke Translusen
Berat jenis : 2.6 – 2.8 gr/cm3
Sistem Kristal : Hexagonal
Kegunaan :
Emerald digunakan untuk perhiasan sebagai batu permata, selain itu juga sebagai batu koleksi. Emerald terbesar dengan bobot 11,5 Kg (57.500 Carat) ditemukan di Canada. Emerald banyak ditemukan di Colombia, Brazilia, China, Russia, California, Afghanistan.
Opal (Sio2nH2o)
Gambar 5. Batu Opal Sumber : http://www.minerals.net/gemstone/opal_gemstone.aspx#sthash.f1ODr87c.dpuf |
Opal memiliki warna berbagai paduan warna, perpaduan warna tersebutlah yang membuat batu ini memiliki daya tarik tersendiri. Opal di Indonesia sering disebut dengan batu Kalimaya, Negara Australia merupakan Negara pengekspor opal terbesar di dunia.
Berikut ini adalah deskripsi dari Opal.
Warna : Putih, Biru, Merah, Hijau, Kuning, Ungu, Hitam, Colorless
Cerat : Multicolored
Kilap : Kaca, Mutiara, Lilin
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Choncoidal
Kekerasan : 5.5 – 6.5 Skala Mohs
Derajat Transparansi : Transparan ke Translusen
Berat jenis : 1.98 – 2.25 gr/cm3
Sistem Kristal : Amorf
Kegunaan :
Opal digunakan untuk perhiasan sebagai batu permata, selain itu juga sebagai batu koleksi. Beberapa jenis Opal yang terkenal adalah Opal Api, Opal Hitam, Opal Kristal, dan Opal Bunglon. Opal banyak ditemukan di Indonesia, Ethiopia, Sudan, Nevada, Oregon, California.
Amethyst (SiO2)
Gambar 5. Batu Amethyst (Kecubung) Sumber : http://www.minerals.net/gemstone/amethyst_gemstone.aspx#sthash.2kMloMRw.dpuf |
Amethyst adalah batu yang terkenal karena keindahan warna ungunya. Batu ini sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Bahakan, pada zaman Mesir Kuno. Amethyst di Indonesia sering disebut dengan Batu Kecubung.
Warna : Ungu
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan : Poor
Pecahan : Choncoidal
Kekerasan : 7 Skala Mohs
Derajat Transparansi : Transparan ke Translusen
Berat jenis : 2.63 – 2.65 gr/cm3
Sistem Kristal : Hexagonal
Kegunaan :
Amethyst digunakan untuk perhiasan sebagai batu permata, selain itu juga sebagai batu koleksi dengan ukiran indahnya. Amethyst terasuk dalam kelompok Kuarsa. Beberapa jenis Amethyst (Kecumbung) yang terkenal adalah Amethyst Emas, Amethyst Asihan, Amethyst Ekstra Ungu. Amethyst di dunia ditemukan di Argentina, Mexico, Zambia, Canada, Arizona, dan Afrika Selatan.
Daftar Pustaka:
http://id.wikipedia.org/wiki/Batu_permata
http://www.minerals.net/gemstone/amethyst_gemstone.aspx#sthash.2kMloMRw.dpuf
http://www.minerals.net/gemstone/sapphire_gemstone.aspx#sthash.SKoyThgw.dpuf
http://www.minerals.net/gemstone/opal_gemstone.aspx#sthash.f1ODr87c.dpuf
http://www.minerals.net/gemstone/emerald_gemstone.aspx#sthash.0Dt8Ng5q.dpuf
Gambar 1. Beberapa Contoh Bijih dan Mineral Sumber : http://www.tumblr.com/search/mineral%20poster |
Mineral memiliki sifat sifat unik yang berbeda beda pada setiap mineralnya. Dengan mengenai sifat sifat ini maka dapat diketahui jenis dan nama mineralnya bahkan kandungan kimianya. Berikut adalah sifat – sifat mineral yang dapat diidentifikasi :
Mineral
|
Skala Mohs
|
Skala Knoop
|
|
Lunak
|
Talk
|
1
|
1
|
Gipsum
|
2
|
32
|
|
Kalsit
|
3
|
135
|
|
Menengah
|
Fluorit
|
4
|
163
|
Apatit
|
5
|
430
|
|
Keras
|
Ortoklas
|
6
|
560
|
Kuarsa
|
7
|
820
|
|
Topaz
|
8
|
1340
|
|
Korondum
|
9
|
1800
|
|
Intan
|
10
|
7000
|
- Mineral sulfida memiliki penciri berupa kilap logam, berat jenis tinggi, dan memiliki tingkat kekerasan yang rendah. Hal-hal tersebut berkaitan dengan unsur utamanya yang berupa logam. Namun beberapa mineral cenderung memiliki kekerasan rendah seperti Galena (PbS) dan Molybdenite (MoS2)
- Kebanyakan mineral sulfide berada dalam system kubus, tetragonal, dan heksagonal, yang mencerminkan derajat kesimetrisan bangun kristalnya.
- Sebgian mineral sulfide yang didominasi ikatan logam bersifat opak dengan kilap logam, warna yang khas, dan cerat berwarna kuat.
- Mineral sulfide non-opak cenderung memiliki indeks bias yang besar dan meneruskan cahaya pada tepi yang tipis.
- Kebanyakan mineral sulfide bersifat lunak dan dapat menjadi konduktor listrik yang baik, yang mencerminkan kehadiran ikatan logam di dalam strukturnya.
Gambar 1. Hand Specimen Cobaltite |
Gambar 2. Petrografi Cobaltite |
Gambar 3. Sistem Kristal Cobaltite |
Gambar 4. Ikatan Atom Cobaltite |
Gambar 5. Hand Specimen Realgar |
Gambar 6. Petrografi Realgar |
Gambar 7. Sistem Kristal Realgar |
Gambar 8. Ikatan Atom Realgar |
Gambar 2. Sistem Kristal Emas |
Gambar 3. Petrografi Emas |
Gambar 4. Struktur Atom Emas |
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Newmont_Mining_ Corporation#mediaviewer/File:Batu_Hijau_mine_ore_trucks.jpg |
- Bijih primer (hipogen), yakni bijih yang diendapkan pada saat terjadinya proses pelogaman.
- Bijih sekunder (supergen), yakni bijih yang diendapkan sebagai akibat alterasi dari bijih primer, oleh proses pelapukan dari air permukaan yang meresap ke dalam tanah.
Recent Comments