• Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Geologi struktur adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang bangun, bentuk dan susunan batuan penyusun kulit bumi yang dihasilkan oleh pergerakan yang ada dari dalam bumi. Contoh-contoh kenampakan yang di akibatkan oleh pergerakan dalam bumi adalah struktur lipatan (fold), kekar (joint), patahan (sesar) dan ketidakselarasan (unconformity).
    1.      Joint ( kekar)
    Kekar atau joint adalah suatu retakan pada batuan yang bagian sisi batuan tersebut tdak mengalami pergerakan ataupun pergeseran.
    Biasanya kekar seringkali menjadi tempat mengalirnya fluida. Ini di buktikan adanya urat (vein) mineral tertentu yang terbentuk karena adanya pengendapan maupun kristalisasi dari larutan fluida tersebut.
    Kekar dapat terbentuk sebagai:
    1)            Columnar  joint (kekar tiang)
    Kekar ini disebabkan oleh gaya pengkerutan yang timbul karena pendinginn (terjadi pada batuan beku) atau pengeringan (terjadi pada batuan sedimen) biasanya berbentuk polygonal memanjang. 
                    Contoh kekar tiang:

    2)            Sheeting joint (kekar lembaran)
    Sheeting joint yaitu sekupulan kekar yang kira-kira sejajar dengan permukaan tanah, dan terutama terjadi pada batuan beku, yang terbentuk karena adanya penghilangan beban batuan diatasnya.
    Contoh kekar lembaran:

    3)            Tectonic joint (kekar tektonik)
    Kekar tektonik terbentuk karena adanya pengaruh dari proses-proses tektonik, ataupun oleh gaya-gaya akibat pergerakan kulit bumi.
    Contoh kekar tektoik:

    Berdasarkan genesanya atau proses terbentuknya, kekar tektonik di bedakan menjadi:
    a)            Kekar gerus (shear joint)
    Kekar gerus ini terbentuk karena adanya gaya kompresi atau tekanan. Ciri-ciri dari kekar ini adalah kekar ini biasnya berpasangan, memotong fragmen batuan, bidang kekarnya selalu lurus dan rata.
    b)            Kekar ekstensi
    Kekar yang terbentuk karena adanya gaya tarik.

    c)            Kekar rilis
    1.            Normal fault (sesar turun)
    Normal fault terjadi ketika bagian hanging wall turun ke bawah. Jenis sesar ini di bedakan berdasarkan gerak relative hanging wall terhadap footwall.
     Contoh sesar turun:
    2.            Thrust fault (sear anjak)
    Sear naik atau thurst fault terjadi kektika bagian hanging wall bergerak naik relatif  terhadap footwall, tetapi sudut patahan antara hanging wall dan foot wall bearnya relative kecil.
    Contoh thurst fault:
    3.            Strike slip fault ( sesar geser)
    Jenis sesar ini terjadi bila sudut yang di buat oleh garis pada bidang dengan garis horizontal pada bidang itu memiliki besar 0°, dan arah gerakan sejajar dengan bidang sesar.
    Contoh strike slip fault:
    4.            Anticline (antiklin)
    Anticline adalah penekukan batuan , baik itu penekukan batuan sedimen maupun metamorf, yang bentuk penekukan batuan tersebut membentuk sebuak busur.
    Contoh anticline:
    5.            Syncline
    Syncline adalah penekukan batuan , baik batuan sedimen maupun metamorf, yang penekukan tersebut berbentuk seperti palung.
    Contoh syncline:
    6.            Overtuned fold
    Overtuned fold adalah syncline dan anticline yang bentuk lipatannya terlalu pipih, sehingga syncline dan anticline relative berdekatan satu dama lain.
    Contoh overturned fold:
    7.            Angular unconformity
    Ktidakselarasan sudut ata
    u angular unconformity adalah kedudukan lapisan batuan yang lebih tua menydut yang lebih muda. Anular unconformity pembentukannya tergolong lama yaitu sekitar 100 juta tahun. Sebuah angular unconformity merupakan permukaan paling tua yang mana lapisannya membentuk kemiringan sudut dengan lapisan yang ada di atasnya. Umumnya dibagi menjadi 4 macam dalam pembentukan ketidakselarasan ini.
    Contoh angular unconformity:
      
    8.            Disconformity
    Disconformity adalah kedudukan lapisan batuan yang lebih tua sejajar dengan batuan yang lebih  muda, tetapi umur batuan yang lebih tua dan yang lebih muda jauh berbeda. Disconformity memilki waktu pembentukan yang pendek (10’s to 10,000’s tahun) patah pada deposisi sedimen. Disconformity adalah ketidakselarasan yang mana merupakan tipe terbaik yang terbentuk dari channel sungai purba yang terisi oleh pasir. Proses ini terbentuk selama periode geologi ketika daratan terekspose dan pergeseran sungai ke sebuah  area dan mengerosi channel ke batuan dasar. Channel kemudian terisi oleh pasir. Kemudian sejalan dengan waktu, lautan menutupi area mengubur channel sungai.
    Contoh disconformity:
    Disconformity
    9.            Paraconformity
                    Permukaan yang memisahkan lapisan sedimen tua dengan lapisan   batuan yang lebih tua yang saling paralel dengan gap waktu tertentu. Paraconformity terjadi ketika sedimentasi terjadi pada waktu yang lama tetapi lapisan batuan yang terakhir tidak mengalami erosi. Paraconformity akan mudah terlihat jika ditemukan “loncat fosil” antara lapisan batuan sedimen yang saling bersebelahan.
    Contoh paraconformity:
    10.          Nonconformity
    Nonconformity terjadi apabila batuan kristalin dalam hal ini adalah batuan beku atau batuan metamorf di tumpangi oleh batuan sedimen.
    Proses terbentuknya adalah sebagai berikut. Terdapat  sebuah perlapisan batuan sedimen yang mengandung batuan metamorf atau intrusi batuan beku. Pada suatu saat, proses sedimentasi berhenti untuk waktu yang lama. Perlapisan batuan sedimen ini pun tererosi sehingga batuan beku atau metamorf muncul ke permukaan. Beberapa saat kemudian, proses sedimentasi berjalan lagi. hasil akhirnya adalah batuan beku atau metamorf dengan bagian atas tampak tererosi dan ditumpangi suatu lapisan batuan sedimen.
    Contoh nonconformity:

    Leave a Reply

  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO